Eksistensi Orangtua di mata anak
Bagi setiap anak,orangtua adalah semestanya. Orangtua adalah cinta pertama anak, kehidupan anak, dan panutan bagi anaknya. Bagaimana dengan kita sendiri sebagai orangtua? Sudahkah kita benar-benar menjadikan anak sebagai prioritas? Adakah kita ketika anak sedang membutuhkan kita? Atau kita hanya sekedar ada namun tidak benar-benar “hadir” untuk mereka? Apa saja tips menjadi orangtua yang tidak sekedar ada tapi juga hadir untuk anak?
Orangtua Ada atau Hadir?
Ketika membuat tulisan ini,saya pun langsung flash back dan mengingat kembali apakah saya sudah benar-benar menjalankan peran saya sebagi ibu untuk anak saya. Semakin diingat semakin saya menyesal ternyata saya hanya sekedar ada dan sekali-sekali hadir untuknya. Tak jarang saat tengah asyik dan fokus dengan kegiatan saya, saya menjadi lengah dan “melupakan” nya sesaat. Ketika anak terjatuh atau berteriak saya baru tersentak dan menghampirinya. Untuk itu saya membuat tulisan ini sebagai reminder untuk saya dan para orangtua di luar sana, bahwa keberadaan kita sebagai orangtua dari anak kita tidaklah cukup tanpa kehadiran kita. Ada belum tentu hadir. Ada karena raga kita tapi tidak dengan pikiran kita.
Disaat anak menganggap kita semestanya dimana kita berada? Anak kita mungkin tidak akan berbicara secara lugas mengenai apa yang dia butuhkan. Akan tetapi, mereka mungkin saja menunjukkan nya melalui sikap atau perilakunya. Tak jarang anak melakukan hal yang membuat kita kesal hanya untuk mendapat perhatian. Anak yang merasa tidak mendapatkan perhatian seutuhnya cenderung bersikap agresif, mudah marah dan tersinggung. Tidak jarang anak menjadi tantrum dan emosional. Pada beberapa kasus anak bisa jadi murung dan hilang keceriaan. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk membuat anak merasa selalu dicintai dan diperhatikan sehingga mereka merasa orangtuanya selalu hadir untuk mereka. bagaimana caranya? simak tips berikut ini;
Tips Menjadi orangtua yang Selalu hadir untuk Anak
- Buatlah jadwal kegiatan yang teratur bersama anak mulai bangun tidur sampai tidur malam. Buatlah rutinitas yang menyenangkan. Jangan lupa biasakan jadwal makan dan mandi yang teratur demi kesehatan anak.
- Libatkan anak dalam aktivitas kita sehingga anak tidak merasa diabaikan ketika kita larut dalam kesibukan kita. Ajak anak menjemur kain bersama, masak bersama, dan berbengkel bersama
- Minta ijin pada anak jika kita harus melakukan kegiatan yang tidak mungkin untuk melibatkan anak. Beri pengertian bahwa Anda harus mengerjakannya tanpa bantuan. Lalu tinggalkan dia di tempat yang aman dan tetap awasi. Beri mainan atau acara kesukaannya.
- Peluk anak sesering yang anda bisa lakukan. Melatih anak untuk disiplin dan mandiri itu sangat penting namun menunjukkan kasih sayang bukanlah hal yang aneh apalagi memalukan. Jangan ragu untuk melakukannya.
- Jangan lewatkan Me time demi kewarasan Anda.(simak juga postingan saya sebelumnya Tips Menjaga Kewarasan Sebagai Ibu Rumah Tangga ) Jika Anda membutuhkan Me Time, komunikasikan lah dengan pasangan atau lakukan ketika anak tidur.
- Sering berbagi cerita dengan anak tidak hanya meningkatkan bonding tapi juga meningkatkan kemampuan bahasa anak. jika anak adalah tipe anak yang tidak banyak bicara, maka berbicaralah lebih banyak, minta pendapat dan komentarnya dengan begitu anak akan merasa dirinya dibutuhkan
Itulah tadi beberapa tips yang biasa saya lakukan, cukup simple kan? Pada dasarnya anak tidak meminta banyak dari orangtua Hanya perhatian dan waktu yang berkualitas lah yang anak butuhkan.