Saat bayi baru lahir mengalami penyakit kuning, sekitar 80 persennya normal.
Namun, jika terus ditemukan 24 jam setelah lahir, berarti ikterus tersebut tidak normal.
Dr mengatakan itu. Robbie Godlev M.A saat penyuluhan kesehatan yang diadakan RS Siloam Purwakarta melalui Instagram Live.
Ruby mengatakan bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram, bayi prematur atau cukup bulan, dan mereka yang mengalami pembengkakan karena trauma jalan lahir di kepala dapat berisiko terkena penyakit kuning.
Ia mengatakan, ”Bahkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kilogram dapat berisiko terkena penyakit kuning, sedangkan komplikasi penyakit kuning pada anak dapat menyebabkan gagal hati akut bahkan gagal hati kronis.”
Dalam beberapa kasus, bayi kuning juga ditemukan beberapa hari setelah lahir, sebagian besar karena asupan ASI yang rendah.
Tak sedikit ibu menyusui bayinya terlalu cepat dalam waktu kurang dari 10 menit.
Hal ini tercermin ketika berat badan anak sudah tidak ada lagi.
Dokter anak Siloam Purwakarta mengatakan: “Setiap bayi yang mendapat ASI dari ibunya segera akan baik untuk menyusu setidaknya 10 sampai 15 menit, karena kandungan ASI yang lebih banyak lemaknya hanya diperoleh pada saat itu “.
Jika ditemukan masalah pada bayi karena ibu tidak dapat memproduksi ASI dengan baik, penggunaan susu formula yang mengandung MCT (medium chain triglycerides) dapat disarankan.
Padahal, asupan terbaik untuk anak adalah ASI.
Pemeriksaan laboratorium utama yang dapat dilakukan pada kasus ikterus pada bayi dan anak adalah bilirubin. Mengenai penanganan, cahaya dapat dilakukan melalui fototerapi pada bayi baru lahir.
Jika ditemukan peningkatan bilirubin karena proses infeksi, pengobatannya adalah menghilangkan infeksi, sedangkan penyakit kuning disebabkan oleh kelainan anatomi tubuh, sehingga dapat dipertimbangkan pembedahan atau tidak.
Bayi kuning apakah perlu dikeringkan?
Lebih banyak sinar matahari diperlukan untuk mendapatkan vitamin D.
Untuk bayi kuning dalam kondisi normal tidak ada masalah karena akan hilang dengan sendirinya tanpa harus melalui proses penjemuran di bawah sinar matahari.
Sinar matahari terbaik adalah antara pukul 09.30 dan 13.00, karena terdapat sinar UVB yang dibutuhkan tubuh dalam metabolisme vitamin D.
Jadi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan bayi?
Sangat disarankan agar saat pengeringan tidak boleh terlalu lama atau bahkan berjam-jam.
Tergantung jenis warna kulit bayinya juga, untuk bayi di Indonesia maksimal 10 sampai 15 menit saja sudah cukup.”
“Jadi dalam kasus bayi berjemur untuk penyakit kuning, ini hanya mitos yang salah, belum lagi berjemur lama tanpa sinar UVB.
Yang terbaik adalah melakukan fototerapi di rumah sakit dengan lampu biru dan hijau pada anak yang kadar bilirubinnya melebihi batas normal.”