makanan organik lebih baik bagi si kecil
makanan organik lebih baik bagi si kecil

Benarkah makanan organik lebih baik bagi si kecil?

Posted on

Mengkonsumsi makanan organik demi kesehatan dewasa ini menjadi tren di masyarakat. Karena dipercaya memiliki berbagai manfaat, banyak orang lebih memilih mengkonsumsi makanan organik, sekalipun harganya lebih mahal daripada makanan biasa. Apakah makanan organik lebih baik bagi si kecil? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak ayah dan bunda.

Makanan organik dikenal bebas dari pestisida, hormon tambahan, dan antibiotik. Akan tetapi, sebagaimana dilansir oleh website Coles Baby and Toddler Club, belum ada cukup bukti yang menguatkan pendapat bahwa makanan organik memiliki lebih banyak kandungan nutrisi, kecuali fosfor. Namun demikian, makanan organik memang memiliki beberapa kelebihan dibanding makanan konvensional, antara lain:

  • Sayuran dan buah-buahan organik 30% lebih sedikit terkontaminasi oleh pestisida dari pada sayur dan buah biasa.
  • Susu organik memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang lebih banyak daripada susu biasa.
  • Daging ayam organik memiliki kemungkinan yang lebih kecil terkontaminasi oleh bakteri-bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Benarkah makanan organik lebih baik?

Dari segi kandungan nutrisi, makanan organik dan konvensional sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kandungan gizi makanan lebih ditentukan oleh cara pengolahannya (misalnya, menumbuk bisa mengaktifkan reaksi enzim yang mengurangi kandungan gizi makanan), lamanya waktu antara makanan dipanen hingga makanan disajikan, dan cara menyimpan bahan makanan tersebut.

Akan tetapi, makanan organik memiliki kelebihan, yaitu lebih sedikit terkontaminasi pestisida. Selain itu, hewan ternak yang dipelihara dengan cara konvensional biasanya diberi antibiotik. Tujuannya adalah supaya bebas penyakit dan aman dimakan. Sayangnya, pemberian antibiotik pada hewan ternak disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang menyebabkan maraknya resistensi terhadap antibiotik dewasa ini.

Supaya aman dan baik bagi si kecil, makanan organik harus diolah dengan memperhatikan prinsip-prinsip kesehatan. Sekalipun lebih sedikit mengandung pestisida, makanan organik harus dicuci dengan bersih sebelum dikonsumsi. Hal ini penting untuk menyingkirkan bahan kimia yang mungkin masih ada pada makanan dan juga membersihkan makanan dari kotoran dan serangga yang bisa menyebabkan penyakit.

Selain itu, untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dari makanan, potong-potonglah makanan sesaat sebelum diolah karena kandungan vitamin C pada makanan bisa rusak akibat kontak langsung dengan udara. Bila terpaksa memotong makanan sebelumnya,  simpanlah dalam wadah tertutup di dalam lemari es.

Hubungan makanan organik dan alergi

Ada yang berpendapat bahwa makanan organik lebih aman karena tidak menyebabkan alergi. Sayangnya, pendapat ini ternyata tidak memiliki dasar ilmiah. Reaksi alergi terhadap makanan disebabkan oleh alergen, yaitu protein yang secara alami terkandung di dalam makanan tertentu, misalnya susu, kacang tanah, makanan laut, dan sebagainya. Kandungan alergen tidaklah tergantung dari apakah makanan tersebut organik atau bukan, melainkan dari jenisnya. Karena itu, makanan organik tidaklah lebih aman dikonsumsi oleh penderita alergi makanan.

Gravatar Image
Saya Seorang mahasiswi yang gemar menulis diwaktu senggang dan menyukai dunia anak anak