Menurut Patt dan Steve Sasso, “karakter” adalah mendengarkan hati nurani dan menerapkan nilai–nilai moral dalam setiap tindakan. Ada tiga “C” yang membentuk karakter seseorang, yaitu: conscience (hati nurani), compassion (rasa kasihan/empati), dan courage (keberanian). Seseorang yang berkarakter akan mengikuti suara hati sebagai penuntun jalannya. Dia juga akan memiliki kemampuan untuk berempati, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, sesuatu hal yang jarang dimiliki remaja sekarang .Dan ia juga memiliki keberanian. Orangtua paling berperan membentuk karakter anak, antara lain dengan melakukan cara–cara seperti ini :
1. Bersikaplah yang menurut kesusilaan pantas Orang tua harus menjadi model yang baik dalam kehidupan sehari–hari. Bila kita menginginkan anak–anak dengan karakter yang kuat, kita harus memberikan contoh karakter yang baik.
2. Menanamkan pada anak–anak keinginan untuk melakukan hal yang baik Orang tua memberikan contoh dan mengajarkan dengan kata–kata. Tujuannya agar anak–anak memperoleh pemahaman tentang alasan mengapa kita harus berbuat baik, keuntungan melakukannya dan kerugiannya bila tidak berbuat baik. Kaitkan setiap alasan sebagai bukti keimanan kepada Allah
3. Bersikap menyayangi dan respek pada anak–anak Elly Risman, pakar parenting, mengatakan, “ Bila kita menanam rasa kasih sayang pada anak–anak, memberikan bahasa respek pada mereka, kita mengajarkan mereka menjadi anak–anak yang bermoral.”